Generasi Putus Sekolah dan Peran PKBM

0
407
Foto : Mang Imam Ketika Berada Diruangan Kelas
Foto : Mang Imam Ketika Berada Diruangan Kelas

BERITASEJABAR.id – Pendidikan memiliki kontribusi besar bagi pembangunan sebuah bangsa. Sebab, dengan pendidikan akan lahir masyarakat Indonesia yang cerdas, berakhlak mulia dan berdaya saing.  Karenanya, sistem pendidikan nasional berupaya menjamin pemerataan pendidikan bagi seluruh warga negara agar mampu menghadapi tantangan hidup yang semakin kompleks.

Tuntutan akan pemenuhan hak dasar manusia tersebut tidak dapat di tawar-tawar lagi. Hanya dengan pendidikan bangsa Indonesia akan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Akan tetapi, untuk mewujudkan itu semua dibutuhkan sinergitas antarpihak mengingat angka putus sekolah di negeri ini masih terbilang tinggi.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencatat terdapat 157 ribu siswa SD hingga SMA putus sekolah pada tahun ajaran 2019/2020. Siswa yang putus sekolah paling banyak berada di jenjang sekolah dasar (SD) sebanyak 59,4 ribu siswa. Di tingkat SMP sebanyak 38,5 ribu siswa, SMA 26,9 ribu siswa, dan SMK sebanyak 32,4 ribu siswa.

Jika persoalan putus sekolah dibiarkan tanpa penanganan serius, maka akan menghambat proses mencerdaskan kehidupan bangsa. Rendahnya tingkat pendidikan juga berdampak pada persoalan sosial-ekonomi seperti pengangguran dan kemiskinan.

PKBM sebagai Solusi

Persoalan putus sekolah perlu segera dicarikan solusinya. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui penyelenggaraan program pendidikan kesetaraan. Program pendidikan kesetaraan merupakan layanan pendidikan pada jalur pendidikan nonformal yang bertujuan memberikan pelayanan pendidikan kesetaraan dengan menyelenggarakan pendidikan yang mencakup program Paket A setara SD/MI, Paket B setara SMP/MTs, dan Paket C setara SMA/MA.

Menurut Kintamani (2012), layanan pendidikan yang dilakukan oleh masyarakat pada jalur pendidikan nonformal mempunyai dimensi yang sangat luas, karena dapat meningkatkan ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap kepribadian peserta didik. Sesuai dengan fungsinya sebagai pengganti, penambah atau pelengkap pendidikan maka pendidikan nonformal dapat diberikan kepada masyarakat yang mempunyai kondisi khusus.

PKBM sebagai layanan pendidikan kesetaraan perlu ditingkatkan agar dapat menjangkau lebih banyak masyarakat yang selama ini belum tersentuh layanan pendidikan. Layanan ini diperuntukkan kepada anak-anak yang tidak bersekolah akibat kemiskinan, keterpencilan, dan keterbelakangan. Jumlah sasaran pendidikan kesetaraan yang ada di Indonesia setiap tahunnya terus mengalami peningkatan. Untuk itulah pendidikan kesetaraan menjadi dasar yang penting bagi seluruh anak bangsa agar mendapatkan haknya untuk mengenyam pendidikan.

Selain itu, PKBM merupakan wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan dan menggerakkan pembangunan sosial, budaya, dan ekonomi.

Selama ini keberadaan PKBM telah memberikan kontribusi konkret dalam membantu pemerintah menyediakan akses pendidikan bagi mereka yang belum pernah mengenyam pendidikan formal. Dengan begitu, angka putus sekolah yang menjadi salah satu persoalan klasik dunia pendidikan dapat ditekan seminimal mungkin.

Berangkat dari pentingnya peran PKBM dalam memberikan akses layanan pendidikan bagi masyarakat, maka pemerintah perlu meningkatkan peran serta masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam upaya mengurangi angka putus sekolah. Masyarakat perlu didorong untuk mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sehingga keberadaannya mampu menjadi sentra berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat.

 

Oleh :Mang Imam (Pendiri imamsyafei.com)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here