beritasejabar.id – Kehidupan politik setelah reformasi terus mengalami perkembangan signifikan. D di mana salah satu cirinya adalah kebebasan berpendapat lebih terjamin. Sebagaimana kita tahun bahwa kehidupan politik sebelum reformasi hanya dikonsumsi oleh sebagian kalangan saja. Selain itu, kehidupan demokratis berlandaskan partisipasi semakin terbuka yang kemudian ditandai dengan menjamurnya partai politik baru.
Menjamurnya partai politik telah membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk berjuang melalui jalur politik. Tak dapat dimungkiri bahwa gelombang demokratisasi telah mengantarkan kita pada kehidupan publik yang semakin terbuka. Era reformasi telah mendorong bagaimana masyarakat bisa berpartisipasi dalam kehidupan politik baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara bersamaan, kahadiran teknologi digital terutama media sosial yang jumlahnya meningkat secara signifikan ikut andil dalam transformasi kehidupan politik di Indonesia. Saat ini setiap orang bisa memanfaatkan media sosial sebagai sarana komunikasi masyarakat sehingga menjadikan perbincangan politik lebih terbuka dan transparan. Lebih dari itu, media sosial telah menjadi media kampanye bagi politisi dan partai politik di mana biayanya lebih murah dan jangkauannya lebih luas. Demokrasi yang kita bangun saat ini menjadi lebih terbuka seiring perkembangan berbagai platform digital.
Motivasi
Di era demokrasi, siapa pun bisa berpartisipasi dalam perpolitikan di negeri ini tak terkecuali generasi muda. Pada hakikatnya, partisipasi politik generasi muda harus berangkat dari ketulusan hati untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dan memperbaiki tatanan kehidupan yang lebih baik.
Keterlibatan kaum muda di kancah politik menjadi momentum penting mengingat akhir-akhir ini bangsa kita sedang mengalami krisis kepemimpinan. Saat ini kita kekurangan sosok pemimpin yang benar-benar berintegritas dan mau memperjuangkan kepentingan rakyatnya.
Generasi muda merupakan aset berharga yang akan menentukan nasib bangsa ke depan. Karena itu, mereka perlu diberikan ruang untuk berpartisipasi secara aktif dalam panggung perpolitikan di republik ini.
Sebagai bagian dari generasi muda, saya melihat bahwa generasi muda memiliki potensi besar dalam perpolitikan tanah air. Potensi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Kaum muda butuh ruang yang cukup untuk mengeksekusi ide-ide briliannya.
Keterlibatan kaum muda di panggung politik semakin menemukan momentumnya di tengah ketimpangan masih terjadi di tengah masyarakat. Penulis menyaksikan sendiri bagaimana masyarakat bawah masih menghadapi persoalan dalam mendapatkan hak-haknya, terutama hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Bahkan, saya melihat masih terjadi ketimpangan kesejahteraan di kalangan perawat dan tenaga kesehatan lainnya.
Inilah yang mendorong saya terjun ke panggung politik. Tujuannya sederhana, yaitu ingin berkontribusi bagi kemajuan bangsa tercinta ini, khususnya perbaikan di bidang pelayanan kesehatan yang memang merupakan sektor yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai langkah konkret, sejak tiga tahun terakhir saya terjun langsung ke masyarakat dengan memberikan pelayanan kesehatan dan khitanan gratis bagi masyarakat tidak mampu. Dan, saya berpikir, semua itu akan mudah dilakukan melalui jalur politik.
