Sedot Anggaran Rp1,7 Miliar, Tugu Selamat Datang Depok Tuai Kritik

0
128

BERITASEJABAR.id – Pembangunan Tugu Selamat Datang Kota Depok senilai Rp 1,7 miliar menuai kritik. Warga menyoroti pembangunan tugu miliaran rupiah itu karena ada jalan yang masih kurang penerangan.

Tugu selamat datang itu berada di Jalan Margonda Raya, tepatnya ruas jalan dari Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Tampak Tugu itu berbentuk segitiga.

Terlihat ada tiga tugu berbentuk segitiga yang berjejer di kiri jalan. Tampak ada juga pelang tulisan ‘Welcome To Depok Friendly City’ di dekat tugu selamat datang itu.

Berdasarkan laman Pemkot Depok, pembangunan ini telah berlangsung sejak Agustus 2023. Pembangunan tugu ini ditarget rampung pada akhir Desember 2023.

“Iya, kami sedang membangun Tugu Selamat Datang yang berlokasi di Kelurahan Pondok Cina (Pocin), Kecamatan Beji. Waktu pelaksanaan selama 120 hari kerja, terhitung sejak Agustus sampai Desember 2023,” ujar Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disrumkim) Kota Depok Dadan Rustandi dalam keterangannya di situs Pemkot Depok, Jumat (15/12/23).

Dadan mengatakan pada akhir Oktober, progres pekerjaan telah mencapai 70 persen dengan tahap pekerjaan berupa finishing struktur baja dan struktur beton bawah berupa pekerjaan kolom, balok, dan pelat lantai.

“Kemudian juga sedang dikerjakan pemasangan batu alam di area pagar artifisial. Adapun pagu anggaran yang digunakan sebesar Rp 1,7 miliar,” jelasnya.

Dadan menjelaskan desain tugu disesuaikan dengan sejarah dan budaya Kota Depok. Seperti adanya bentuk gigi balang, kujang, logo Depok Friendly City dan logo Kota Depok.

“Latar belakang filosofis yang ingin dicapai dari tugu ini adalah mengambil ciri khas budaya setempat serta visi dan misi dari Kota Depok. Mudah-mudahan bisa selesai tepat waktu dan sesuai harapan,” tutupnya.

Tanggapan Warga

Warga pun memberikan tanggapan mengenai pembangunan tugu ini. Warga mengaku kaget dengan anggarannya, meski menilai filosofi tugunya cukup menarik.

“Kalau dengar besaran nilai tugunya agak kaget ya, tapi saya juga nggak tau berapa harga material-material yang dipakai buat bangun tugu, mungkin emang kualitas bagus jadi mahal kali ya. setelah baca penjelasan (filosofi) bentuk tugunya, cukup menarik,” kata salah seorang warga bernama Kezia (24) di Depok.

Kezia berharap pembangunan tugu bukan sekadar untuk menghabiskan anggaran pada akhir tahun. Dia mengatakan anggaran yang ada masih bisa digunakan untuk hal lain.

“Saya percaya apa-apa yang dibangun/dibentuk itu udah ada anggarannya masing-masing entah itu proker atau lainnya. Jadi semoga bikin tugu dengan harga segitu ini bukan ajang ngabisin anggaran akhir tahun ya,” jelasnya.

“Soalnya di Depok masih banyak masalah atau kasus yang seharusnya ditindaklanjuti dengan cepat dan tepat, yang mungkin butuh biaya besar contoh isu makanan pencegah stunting dan sebagainya,” sambungnya.

Warga lain, Acin (25), mengatakan lebih baik anggaran itu dipergunakan untuk membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) di Jalan Juanda, Depok. Dia mengatakan anggaran yang ada harusnya dipakai untuk membangun fasilitas publik yang bermanfaat.

“Menurut saya lebih baik digunakan untuk pembangunan JPO di Juanda atau bangun fasilitas yang bermanfaat di daerah Depok lainnya yang lebih terbelakang,” tuturnya.

Dia juga menilai anggaran Rp 1,7 miliar dapat dipakai untuk membuat penerangan jalan di Jalan Raya Citayam. Dia mengatakan kawasan tersebut masih kurang penerangan jalan.

“Karena itu tidak berguna sampai mengeluarkan uang Rp 1,7 miliar hanya untuk tugu saja. Mungkin bisa diperbaiki lagi fasilitas di daerah Citayam atau di daerah sana karena masih kurang penerangan jika sudah malam,” kata dia.

Warga lainnya, Syahrulaut (22), mengatakan tugu itu bisa menjadi ciri khas Kota Depok. Namun dia berharap pemerintah dapat membagi anggaran untuk fasilitas di Jalan Citayam.

“Kebetulan Depok nggak punya ciri khas, mungkin ini bisa jadi ciri khasnya dengan anggaran Rp 1,7 (miliar) bisa buat Tugu. Semoga Citayam ke sonoan jalanannya bisa dibetulin dengan anggaran yang sama,” tuturnya.

“Masuk nggak masuk sih sebenernya, cuma sayang aja Rp 1,7 M buat tugu selamat datang doang, kecuali tugunya bisa ngomong ‘Welcome to Depok’,” sambungnya.