BERITASEJABAR.id – Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, Rabu (20/11/2024) malam yang di dilaksanakan di Hotel Sutan Raja Soreang berlangsung semarak dan kondusif. Debat publik perdana yang di gelar KPU Kabupaten Bandung ini di gelar sebagai upaya membedah visi misi dan program yang di khususkan untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
Debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung tersebut berlangsung sengit dan meriah, dengan mengambil tema “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik Dan Bersih Untuk Menyelesaikan Persoalan Daerah Serta Menjawab Tantangan Global Dalam Rangka Memperkokoh NKRI”.
Debat yang di bagi 6 sesi, yang terdiri dari sesi pertama sebagai penyampaian dan paparan visi dan misi masing-masing pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati, kemudian sesi kedua dan ketiga merupakan sesi penajaman tema debat berupa pertanyaan yang disusun panelis debat berdasarkan sub tema:
1). Lingkungan Hidup dan Tata Ruang, 2). Pancasila sebagai Ideologi Bangsa 3). Hubungan Sinergitas Pusat dengan Daerah
4).Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih
5). Inovasi dan Pemajuan Kebudayaan.
Adapun sesi keempat dan kelima adalah sesi puncak debat, dimana masing-masing pasangan calon saling bertanya dan memberi tanggapan berdasarkan tema dan sub tema yang diangkat pada Debat Calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung, dan sesi keenam adalah sesi penutup yaitu masing-masing calon menyampaikan kata penutupnya pada debat perdana tersebut. Dari debat tadi malam, menurut Asep Komarudin Direktur Eksekutif Landscape Politik Indonesia melihat bahwa pasangan No urut 1 Sahrul – Gungun terlihat lebih solutif dalam pemarkan dagasan dan programnya, ketimbang pasangan No Urut 2 yang cenderung bercerita tentang keberhasilan di era Dadang menjabat, padahal di saat Dadang Supriatna menjabat Bupati Bandung Wakilnya adalah Sahrul Gunawan, Dimana pasangan Bupati-Wakil Bupati dalam satu periode adalah satu paket yang utuh, maka ketika terdapat keberhasilan merupakan keberhasilan bersama begitupun jika ada kegagalan merupakan kegagalan bersama, tidak dapat di klaim oleh salah satunya saja. Dan pada debat di Pilkada Tahun ini hendaknya merupakan tawaran Solusi dan gagasan program masing-masing pasangan calon untuk era kepemimpinan 5 Tahun ke depan, ungkap Asep Komarudin.
“Jika melihat tawaran gagasan dari tema dan sub tema debat malam tadi, pasangan No urut 1 cenderung lebih unggul dan solutif dalam menawarkan gagasan dan programnya. Dalam masalah Lingkungan misalnya pasangan Sahrul-Gun-Gun memiliki konsep “Ngajaga Bumi” yaitu sebagai konsep pendekatan nilai agama dan budaya dalam menyelesaikan persoalan Lingkungan sesuai dengan karakteristik Masyarakat Kabupaten Bandung sendiri yang agamis dan berbudaya,” tambah Asep Komarudin.
Asep menambahkan, begitupun halnya dalam sub tema radikalisme dan toleransi beragama, Pasangan No Urut 1 membedah persoalan radikalisme dari akarnya yaitu masalah ekonomi dan rasa keadilan, sehingga pasangan ini menawarkan gagasan masalah ekonomi secara inklusif yang menjadi akar kemunculan radikalisme dan menghadirkan pelayanan pemerintahan yang inklusif sehingga mampu memberi rasa keadilan kepada semua pihak, di samping diperlukannya juga adanya literasi pemahaman moderasi keagamaan dan wawasan kebangsaan yang dilakukan oleh tokoh-tokoh agama di pesantren dan tokoh tokoh budaya.
Sedang pasangan No urut 2 gagasan cenderung normatif dan gagasan umum dalam mengurai persoalan radikalisme, seperti penguatan pemahaman Pendidikan Pancasila di sekolah-sekolah dan program normatif lainnya.
Dalam hal tata kelola pemerintahan Pasangan No urut 1, terlihat lebih tegas dalam komitmen untuk menerapkan merit system, tidak mendahulukan like and dislike atau pendekatan politis dalam proses mutasi jabatan atau rotasi pada struktur OPD Kabupaten Bandung, sehingga sistem jenjang karir bagi ASN lebih jelas dan lebih adil karena berdasarkan prestasi dan jenjang karir masing-masing, dan hal ini dapat merangsang kinerja ASN untuk bekerja lebih baik.***
Ajunaedi