Beritasejabar.id – Kappsa adalah singkatan dari Komunitas Kampung Pasantren Peduli Sampah. Awal berdiri Kappsa adalah rasa keprihatinan Tokoh dan Warga tentang tidak terkelolanya sampah dilingkungan Kampung Pasantren.
Kappsa berdiri tahun 2018. Dawam Multazam selaku Ketua Kappsa mengungkapkan ” Alhamdulillah setelah berdirinya Kappsa sampah di Kampung Pasantren mulai tertangani, bahkan secara tidak langsung Kappsa telah membantu Pemerintah dalam menangani masalah sampah”. Ungkapnya
” Kurang lebih 8 ton setiap bulannya kami memilah dan mengolah sampah yang dihasilkan warga. Ada sekitar 450KK warga yang sudah ikut dalam program Kappsa dari 2018 sampai 2023. Dan kami dari Kappsa sangat bersyukur pada hari ini, Selasa (29/8/2023) Bank Sampah Kappsa di resmikan berkat kerjasama dengan beberapa pihak”.
Pembentukan Bank Sampah dan peresmian tersebut melibatkan sejumlah pihak, diantaranya PT. PLN Enjiniring, Direktorat Vokasi Sangga Buana YPKP, Kepala Desa, pengurus Karang Taruna dan masyarakat Desa Cimekar.
Sekretaris Perusahaan PT PLN Enjiniring Katrina Amaramillah mengatakan, Bank Sampah ini adalah implementasi program “Sustainable Development Goals” dalam mengelola sampah.
“Bank Sampah ini merupakan Implementasi dari Sustainable development Goals yang jadi tantangan dan PLN turut memberikan atau membantu dalam program kegiatan ini” ujar Katrina.
Emiisi bersih yang menjadi pekerjaan rumah saat ini, menjadikan PT PLN Enjiniring melakukan pergerakan tidak hanya mensuplai kebutuhan untuk Bank Sampah, namun pada tahun 2023 ini lebih kepada memberikan edukasi kepada masyarakat.
Sementara itu Dosen Direktorat Vokasi Sangga Buana YPKP Bandung Sri Wahyuni berharap, adanya kesadaran masyarakat untuk mampu memilih dan memilah sampah agar kedepan tidak ada lagi penumpukan sampah khusus di Desa Cimekar.
“Kami para Dosen Direktorat Vokasi Sangga Buana YPKP turut mendampingi Program Bank Sampah Kappsa di RW 17 Desa Cimekar. Agar program ini berhasil,” pungkasnya.
