oleh : Imam Syafei sebagai penggiat Pendidikan dan Kader Golkar
beritasejabar.id – artikel – Setiap tahun bangsa Indonesia merayakan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas). Peringatan Harkitnas merupakan momen bersejarah bagi Indonesia karena pada masa itu lahir semangat persatuan dan kesatuan serta nasionalisme untuk memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia dari cengkraman penjajah.
Kebangkitan nasional kala itu ditandai dengan berdirinya Boedi Oetomo dan cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda di mana yang menjadi aktor penting adalah para pemuda yang berjuang untuk memerdekakan bangsa ini. Karena itu, sudah semestinya Harkitnas ini kita jadikan sebagai momentum untuk bangkit dari segala persoalan yang mendera bangsa tercinta ini.
Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Ke-114 tahun 2022 ini menemukan memontumnya di saat bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai persoalan yang dapat menghambat kemajuan bangsa. Bangsa ini masih dihadapkan dengan persoalan serius, salah satunya adalah pemerataan pendidikan yang menjadikan Indonesia sulit berkembang.
Kita sudah mafhum bahwa pendidikan merupakan kunci utama bagi kemajuan sebuah bangsa. Bangsa yang maju dapat dipastikan memiliki perhatian yang sangat besar terhadap sektor pendidikan. Pendidikan dianggap sebagai bidang yang paling strategis untuk mewujudukan kesejahteraan, mencetak generasi yang cerdas, dan berakhlak mulia.
Pemerataan Pendidikan
Pemerataan untuk mendapatkan pendidikan yang layak bagi seluruh warga negara masih menjadi persoalan krusial di negeri ini. Sebab, tidak semua warga negara mendapatkan haknya di bidang pendidikan. Satu sisi kita berbangga dengan prestasi anak bangsa yang berhasil di tingkat internasional seperti olimpiade olahraga,olimpiade sains dan lain-lain. Namun, di sisi lain kita miris karena masih banyak ditemukan anak-anak yang putus sekolah. Meskipun bersekolah, mereka tidak memiliki fasilitas yang memadai.
Sudah sering kita saksikan bangunan sekolah yang ambruk karena bangunannya sudah tua dan tidak layak pakai. Beberapa waktu lalu dua atap sekolah dasar di Jawa Barat ambruk, yaitu Sekolah Dasar (SD) Negeri Ciheuleut 1, Kota Bogor dan SDN Pancoranmas 3, Depok.
Belum lagi persoalan putus sekolah di mana angkanya masih cukup tinggi. Laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menunjukkan, ada 75.303 orang anak yang putus sekolah pada 2021. Jumlah anak yang putus sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) merupakan yang tertinggi sebanyak 38.716 orang.
Jejen Musfah dalam Anaslisis Kebijakan Pendidikan (2018) menegaskan dua faktor yang menyebabkan lambannya pemerataan pendidikan. Pertama, dana pendidikan untuk penyediaan sarana dan prasarana sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah sekolah negeri dan swasta. Jangankan untuk penyediaan komputer dan jaringan internet, bangunan sekolah kita banyak yang ambruk. Atap sekolah sering terjadi bahkan sering menelan korban.
Kedua, alokasi dana tidak tepat sasaran. Sementara banyak sekolah rusak berat maupun ringan, banyak instansi pemerintah yang tiap tahun membangun gedung baru yang sebenarnya masih layak pakai. Renovasi gedung pemerintahan atau kampus negeri bukan karena kebutuhan tetapi penyerapan anggaran. Ujungnya adalah indikasi korpsi.
Dengan demikian, persoalan dunia pendidikan tidak boleh dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan serius. Karena itu, untuk merefleksikan kembali makna dari Hari Kebangkitan Nasional, semua pihak, baik pemerintah, swasta, pendidik maupun masyarakat perlu bergandeng tangan dalam menyelesaikan persoalan pendidikan. Bangsa ini harus bangkit dari keterpurukan menuju Indonesia yang lebih maju. Untuk mewujudkan Indonesia maju kita membutuhkan SDM yang berkualitas.
Pendidikan merupakan sektor penting guna mencetak SDM unggul tersebut. Pendidikan menjadi tonggak kebangkitan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Melalui pendidikan, generasi muda diharapkan dapat merawat nilai-nilai persatuan dan memperkokoh nasionalisme. Dengan melebur perbedaan dan bersatu dalam tujuan yang sama, kita berharap akan terwujud masa depan Indonesia yang gemilang. Selamat Hari Kebangkitan Nasional.