Jabar Coding Camp Lahirkan 361 Programmer Andal

0
270
Kondisi Terbaru Mahasiswi UMY yang Diduga Korban Pemerkosaan, Mohon Doanya
Kondisi Terbaru Mahasiswi UMY yang Diduga Korban Pemerkosaan, Mohon Doanya

BERITASEJABAR.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jawa Barat telah berhasil mencetak 361 “programmer” melalui Candradimuka Jabar Coding Camp (JCC) Angkatan 1/2021.

JCC merupakan program pemberian beasiswa dari Pemda Provinsi Jawa Barat berupa pelatihan koding, baik luring (offline) maupun daring (online) diutamakan bagi masyarakat dari keluarga prasejahtera dan tanpa orang tua (yatim piatu).

Gubernur Jabar Mochamad Ridwan Kamil menyambut baik kehadiran para lulusan angkatan pertama yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat. Nantinya walaupun tinggal di desa mereka bisa tetap produktif dan menghasilkan sebuah karya yang dapat meningkatkan kesejahteraan.

“Candradimuka JCC ini inspirasi yang tidak bisa menyelesaikan seluruh permasalahan, tapi bisa jadi dasar sebagai pembelajaran dengan keilmuan yang sangat teknis dan juga kesiapan untuk mengembangkan diri kita. Harapannya lulusan ini bisa menghasilkan cerita-cerita yang inspiratif,” ujar Ridwan Kamil saat menutup kegiatan JCC Angkatan 1 secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (04/01/2022).

“Mari kita sebarluaskan program inovasi ini, mudah-mudahan se-Indonesia bisa melakukan yang sama sehingga suatu hari bisa mewujudkan Indonesia Coding Camp,” imbuhnya.

Ridwan Kamil berharao melalui JCC, bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) andal di bidang teknologi informasi (progammer). Menurutnya, skill koding menjadi kekuatan terbesar dalam mencari lapangan pekerjaan.

“Tentunya latar belakang kita ini menghasilkan sumber daya manusia yang andal di mana jumlah “progammer” terbatas sehingga skill koding ini menjadi kekuatan terbesar. Bagi yang lulus semangat dan yang belum terus belajar lagi. Dari 10 profesi pekerjaan itu hubungannya dengan IT dan _data analyst_ menjadi pilihan utama,” sebutnya.

Sebanyak 18,9 persen peserta tergolong dalam kelompok yatim piatu. Dalam pelaksanaan Angakatan I “online bootcamp”, peserta tidak hanya dibekali dengan “hard skill” berupa pelatihan coding, namun juga dibekali keahlian “soft skill” agar seluruh
peserta memiliki bekal yang matang untuk bekerja.

“Dengan “coding camp” ini tidak harus sekolah formal tapi kita berikan pembelajaran secara intensif selama sebulan. Mereka yang dulunya kuli angkut barang, tidak kuliah, bisa lebih baik menjadi luar biasa,” tandasnya.

“Nantinya, desa-desa di Jabar akan _full_ dilengkapi dengan komputer, kita dorong _internet of things (IOT)_ dalam tingkat produksi. Kita inisiasi kegiatan dengan _artificial intelligent_. Kepada masyarakat diharapkan bisa adaptasi melalui IT sebagai salah satu pekerjaan di masa depan yang paling dicari,” tambahnya.

Gubernur menyebut Program JCC sejalan dengan penyetaraan jabatan yang telah dilakukan di lingkungan Pemda Provinsi Jabar. Beberapa waktu lalu, gubernur dan bupati/wali kota melantik 7.000-an PNS untuk ditempatkan sesuai keahliannya sebagai jabatan fungsional.

“Ini adalah respons Jabar terhadap perubahan zaman di sisi dapur kita (Pemda Provinsi Jabar) minggu lalu saya sudah melantik bersama bupati/wali kota sebanyak 7.000-an PNS untuk bekerja sesuai kewenangan fungsional. Hal itu menandakan reformasi birokrasi 4.0 sudah dimulai, di sisi luar (non-pemerintahan) kita terus mengajak masyarakat untuk merespons adaptasinya,” ungkapnya.

Peserta Angkatan Pertama “online bootcamp” juga disediakan “virtual job fair” yang bertujuan untuk menyalurkan peserta ke mitra perusahaan yang membuka lowongan pekerjaan di bidang IT. Dalam pelaksanaan “virtual job fair” yang diadakan selama tiga hari sejak tanggal 26-28 Oktober 2021, tercatat sebanyak 19 perusahaan tergabung dengan lebih dari 100 lapangan pekerjaan tersedia dalam “virtual job fair” tersebut.

Dari 361 lulusan tersebut, beberapa telah mendapatkan pekerjaan di antaranya 61 orang lulusan bekerja di bidang IT, 24 orang lulusan bekerja di bidang non-IT, 24 orang lulusan mendapatkan “project freelance” dan 23 orang lulusan melanjutkan program ke pelatihan “intensive bootcamp” yang diselenggarakan selama rentang waktu November 2021 hingga Maret 2022.

Sementara itu, lulusan terbaik dari Kelas Flutter (Perangkat Lunak) Rizka Tauria Nuryadi mengatakan banyak hal yang didapatkan dari JCC Angkatan Pertama ialah membuat aplikasi “mobile” dan berhasil meraup keuntungan dari “project freelance” senilai USD100.

“Setiap membuat sebuah aplikasi ke depannya akan lebih berpengalaman lebih mudah lagi membuat aplikasi karena telah diberikan pembelajaran dalam kegiatan JCC online ini,” kata Rizka.

Rizka berharap setelah lulus dari JCC ini, dirinya bisa diberikan kesempatan untuk membuat inovasi-inovasi lainnya dalam membantu keberlangsungan program-program Pemda Provinsi Jabar yang dituangkan lewat aplikasi.

“Sebenarnya harapan dari JCC ini saya ke arah akan seperti membuat aplikasi lagi. Jika ada kesempatan bisa diterima untuk membuat aplikasi dalam membantu Pemda Provinsi Jabar,” harapnya. (Hms)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here