BERITASEJABAR.id – Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (DPW PPNI) Jawa Barat menggagas program satu desa satu perawat. Program tersebut dinilai menjadi salah satu upaya percepatan pelayanan kesehatan kepada warga, terutama di masa pandemi Covid-19.
Ketua DPW PPNI Provinsi Jawa Barat, Budiman mengatakan, program satu desa satu perawat merupakan salah satu dari sejumlah program kerja PPNI Jawa Barat. Nantinya, perawat tersebut akan tinggal disatu desa untuk memberi pelayanan kepada warga.
“Perawat ini bukan perawat yang biasa kerja di Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan (Faskes), tapi khusus yang ditugaskan di desa,” ucap Budiman saat ditemui di Kantor DPW PPNI, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Jumat (11/2/2022).
Budiman melanjutkan, program satu desa satu perawat tersebut bisa bersinergi dengan program-program Pemprov Jabar. Apalagi saat ini dibutuhkan tenaga kesehatan disetiap daerah untuk penanganan pandemi Covid-19 hingga ke level keluarga sebagai sarana edukasi menjaga kualitas kesehatan melalui upaya promotif dan preventif.
“Kami menilai, akan lebih baik jika penanganan Covid-19 bisa cepat teratasi hingga ke pedesaan. Maka dari itu, kami siap bersinergi dan memaksimalkan peran perawat untuk ikut serta mengedukasi warga,” paparnya.
Hingga saat ini jumlah perawat di Jabar yang tercatat berdasarkan by name by address sekitar 87 ribu orang. Menurut Budiman, jumlah perawat tersebut bisa dimaksimalkan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 yang ditempatkan di desa dimana sebelumnya diberikan pelatihan yang mumpuni.
“Bahkan dari 87 ribu perawat ini masih banyak yang belum diangkat jadi ASN atau statsusnya honorer. Kami ingin perawat-perawat ini memiliki satu pengalaman dan mengabdi di tengah warga,” ujarnya.
Budiman menjelaskan, tidak selalu soal Covid-19, perawat ini juga nanti akan menjadi (fasilitator) yang lebih dulu memberikan pertolongan pertama jika suatu waktu ada Kejadian Luar Biasa (KLB) seperti keracunan massal. Kemudian perawat-perawat ini nantinya akan mengarahkan warga harus ke Puskesmas atau Faskes mana untuk segera ditindaklanjuti.
“Perawat ini tugasnya membina desa dalam kondisi apapun. Memberi edukasi, memberi pelayanan keperawatan kepada warga,” imbuhnya.
Budiman berharap, program satu desa satu perawat ini bisa segera terealisasi lantaran beriringan dengan program Gubernur Ridwan Kamil dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan warga. Apalagi Gubernur Ridwan Kamil memberikan apresiasi atas dedikasi tenaga kesehatan (nakes) yang gugur dalam menangani pasien Covid-19 hingga dibuatkan monumen.
“Program-program kami juga bersinergi dengan program Pemprov Jabar seperti akselerasi vaksinasi Covid-19. Kemudian kampanye protokol kesehatan (prokes) secara masif sampai pada dasawisma dan siap siaga pelayanan keperawatan, baik di Rumah Sakit, Puskesmas dan Faskes lainnya. Sekali lagi kami ucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Jabar, Ridwan Kamil,” pungkasnya. (RadarBandung)