Rembug Stunting Tingkat Kabupaten,Tekankan upaya Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Bandung.

0
56

BERITASEJABAR.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) berembuk bersama para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat se-Kabupaten Bandung melaluii kegaitan Rembug Stunting tingkat Kabupaten. Berlangsung di Hotel Grand Sunshine Soreang Kabupaten Bandung. Rabu (29/5/24)

Assisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Aspemkesra), Ruli Hadiana turut hadir membuka Rembug Stunting tersebut yang mewakili Bupati Bandung Dadang Supriatna.

Aspemkesra Ruli Hadiana melalui Kepala DP2KBP3A, Mohamad Hairun, SH., MH., mengatakan ”Pentingnya melakukan Rembug Stunting tingkat Kabupaten Bandung, untuk membuat pemetaan konkrit dalam melaksanakan tindakan dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Bandung, karena angka capaian target penurunan prevalensi stunting tahun 2024 secara nasional mengalami perubahan yang tadinya 14 Persen target penurunan, menjadi 18 persen. Maka secara otomatis terjadi perubahan di daerah, yaitu di tingkat provinsi dan kabupaten.” Ungkapnya.

Kasus prevalensi stunting di tiap daerah tentunya sangat berbeda beda, imbuh H. Hairun, karena stunting banyak sekali faktor penyebabnya, bisa dikarenakan faktor kependudukan (Jumlah penduduk), bisa karena masalah budaya dan lainya.

Pemasalahan stunting tidak bisa diselesailan oleh salah satu dinas saja,misalkan oleh Dinas Kesehatan saja, atau oleh Dinas Pengendalian Penduduk saja, atau juga oleh Dinas Sosial, Dinas Pertanian dan Pakan saja, tetapi harus digarap secara comprehensive (luas, menyeluruh, teliti dan meliputi banyak hal) berkolaborasi, karena penanganan stunting tidak bisa dilihat dari aspek gizi atau aspek makanan saja, tetapi bagaimana yang sensitif yang berpengaruh terhadap lingkungan keluarga dan anak balita itu juga harus diperhatikan, misalkan lingkunganya, rumah tidak layak huni, masalah air bersih, itukan salah satu penyebab terjadinya juga stunting,” Ujar H. Hairun.

Oleh karena itu, lanjut H. Hairun, “kita dalam rangka menurunkan angka prevalensni stunting di Kabupaten Bandung, kita berembuk dengan semua OPD yang terkait, yang spesipik, yang penangananya sensitif, kita berembug untuk mencarikan solusi, bagaimana daerah yang katagori stuntingnya tertinggi kita rembug bersama disana, dimana bila masyarakatnya ada yang punya anak balita dan ibu hamil bisa terjaga dari stunting,” Tandas H. Hairun.

Adapun target angka penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Bandung tahun 2024, menurut Kadis P2KBP3A ini adalah diangka 25 persen, yang tadinya kita targetkan 21 persen.” Pungkas H.Hairun Kadis P2KB3A Kabupaten Bandung.

Editor ; Ajunaedi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here