WHO Soroti Mobilitas Warga Yang Kembali Meningkat, Termasuk di Jawa Barat

0
113
Red
Red

BERITASEJABAR.id – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyoroti  tingginya mobilitas masyarakat di tiga wilayah di Indonesia.

WHO mendesak Indonesia memperketat strategi pengendalian COVID-19 di tengah mobilitas yang kembali meningkat seperti sebelum pandemi.

Laporan situasi terbaru WHO menyoroti peningkatan mobilitas signifikan di provinsi Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Mobilitas tinggi tersebut terjadi di restoran, kafe, pusat perbelanjaan, hingga sarana rekreasi lainnya. Secara kolektif menampung sekitar 97 juta orang. Berdasarkan data Google dari minggu kedua Agustus, WHO mengatakan mobilitas mencapai tingkat yang tidak terlihat, ‘tertinggi’ sejak Februari 2020.

“Perumusan rencana konkret dan tindakan mendesak sangat penting untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak peningkatan mobilitas pada transmisi dan kapasitas sistem kesehatan,” demikian laporan WHO.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah memberlakukan pembatasan PPKM berlevel. Pembatasan mobilitas di beberapa wilayah dilonggarkan dengan syarat menyertakan kartu vaksin COVID-19 dan maksimal kapasitas 25 persen.

Indonesia sempat menjadi episentrum Covid-19 Asia Juli lalu. Didominasi varian Delta, kasus harian Covid-19 melampaui 56 ribu kasus, sejumlah hunian tempat tidur pasien Covid-19 terisi penuh, hingga kerap kekurangan tempat dan alat kesehatan seperti oksigen karena kebanjiran pasien.

Meski demikian, secara keseluruhan angka kasus konfirmasi Covid-19 di Indonesia telah menurun, setelah sempat mengalami lonjakan kasus akibat varian Delta pada Juli lalu.

Laporan terakhir per Kamis (19/8/2021) ada 22.053 kasus yang dilaporkan. Namun, WHO juga menggarisbawahi bahwa jumlah tes yang dilakukan untuk mendeteksi kasus juga menurun.

Bahkan, sejumlah provinsi juga masih melaporkan angka penularan yang tinggi pada level komunitas, yakni Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Bangka Belitung, Yogyakarta, Bali, dan Sulawesi Tengah.

“Implementasi lanjutan dari upaya pengendalian kesehatan masyarakat dan sosial dan percepatan vaksinasi diperlukan untuk mengurangi kasus penularan dan kematian Covid-19 di provinsi ini,” katanya. (Wj)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here