OKP Tak Kompetitif, KNPI Jalan di Tempat

0
269

BERITASEJABAR.id – Keberadaan organisasi kepemudaan (OKP) termasuk yang tergabung dalam Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dianggap belum terasa manfaatnya bagi masyarakat luas. Salah satunya karena mudahnya pembentukan OKP tanpa ada kriteria dan spesifikasi tertentu.

Hal ini disampaikan politisi Partai Golkar, Yomanius Untung, saat menjadi pembicara dalam acara ‘Rembug Kebangsaan Pemuda Membedah Zaman’yang diselenggarakan OKP kekaryaan, di Bandung, Jumat (13/8). Untung yang juga pernah menjabat ketua KNPI Jawa Barat periode 2001-2004 menyayangkan karena selama ini OKP yang ada kurang memiliki kualitas.

“Terlalu mudah memberikan status OKP, siapapun bisa jadi OKP dengan hanya lapor ke KNPI untuk berhimpun lalu daftar ke Kesbangpol,” kata Untung. Bahkan, dia menilai banyak OKP yang hanya bermodalkan logo dan kepengurusan yang tidak jelas, tanpa memiliki visi, misi, dan program pembangunan kepemudaan yang baik.

“Saya mengkritik itu,” tegasnya. Akibatnya, lanjut Untung, keberadaa OKP termasuk KNPI sekalipun tidak memberi dampak yang berarti bagi masyarakat banyak khususnya pemuda.

“Enggak bisa. KNPI itu sebagai laboratorium kader. Jangan membiarkan OKP-nya begitu-begitu saja,” ujarnya.

Seharusnya, lanjut dia, OKP yang terbentuk harus spesifik sesuai dengan bidang yang dikuasai. Dengan begitu, Untung optimis masing-masing OKP akan memiliki keunggulan berbeda sehingga mampu membangun pemuda yang bermuara terhadap kesejahteraan masyarakat.

“Harusnya OKP itu berdasarkan spesifikasinya masing-masing. Jadi program kerja KNPI semakin banyak dan tepat sasaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, Untung mengkritik tidak adanya pengawasan yang serius dari pemerintah terhadap OKP. “Tidak ada verifikasi dari pemprov melalui Kesbangpol. Kondisi kepengurusan, personal, jaringan, tak menjadi bagian dari verifikasi,” ucapnya.

Selain itu, menurutnya pemerintah pun tidak memiliki cetak biru terkait pembinaan pemuda khususnya menyangkut OKP. “Tidak ada blueprint dari pemerintah untuk memetakan eksistensi OKP berdasarkan program dan spesifikasi. Tak ada evaluasi,” sesalnya.

Dengan begitu, Untung berharap KNPI mampu melahirkan sosok-sosok lain di luar politik, seperti pengusaha yang tangguh dan regenerasi petani. Selain itu, Untung menyontohkan KNPI harus mampu melahirkan kader yang mampu mengembangkan potensi wisata dalam negeri.

“Seperti di Jawa Barat ini, harus mampu menciptakan desa-desa wisata, sehingga potensi wisata kita bisa lebih maksimal. Ayo masuk ke sana,” katanya.

 

Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, OKP kekaryaan mendeklarasikan dukungan kepada Ridwansyah Yusuf Achmad untuk menjadi ketua KNPI Jawa Barat. Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Jawa Barat, Ahmad Hidayat, memastikan organisasinya solid mendukung Yusuf.

Secara keseluruhan, hingga saat ini sudah terdapat 70 OKP di Jawa Barat yang menyatakan dukungannya kepada Yusuf. “Berarti sudah 55%. Kami berharap jumlah ini terus bertambah,” ujarnya.

Disinggung alasan dukungan tersebut, menurutnya berdasarkan kesamaan visi, misi, dan program kerja dalam membangun pemuda di Jawa Barat. “Dukungan ini kami berikan karena berdasarkan visi dan program kepemudaan yang diusung Yusuf. Kami sudah banyak berdiskusi, ada kesamaan visi misi untuk membangun pemuda di Jawa Barat,” ujarnya.

Sebagai contoh, dia menyebut eksistensi OKP yang tergabung dalam KNPI Jawa Barat harus berdasarkan program kerja yang diusung. “Jadi harus proporsional dalam pelibatannya,” ujarnya.